
LINE Developer Day 2019 yang diselenggarakan pada 20-21 November 2019 lalu di Tokyo, Jepang, merupakan ajang ke-6 sejak diadakan pada 2014 lalu untuk pertama kalinya. Ajang ini menawarkan sesi-sesi yang cukup menarik bagi para pengemang di dunia melalui budayanya yang unik. Sebagai salah satu perusahaan teknologi yang kerap merilis beragam layanan inovatif bagi penggunanya, LINE Corporation memiliki tim pengembang yang berasal dari berbagai dunia yang tersebar di 10 (sepuluh) wilayah.
Melalui tiga budaya utama pengembang di LINE ini, yakni Take Ownership, Trust and Respect, serta Be Open, LINE tidak hanya merupakan tempat pertemuan bagi para pengembang tetapi juga untuk seluruh pegawai di lingkungan yang bebas dan tidak pernah takut untuk gagal dan mengambil resiko. Budaya proaktif LINE sendiri menjelaskan jika LINE memberikan kepercayaan dan keyakinan di tangan para pegawainya dan mereka bisa memenuhi ekspektasi perusahaan.
Bagi para pengembang, budaya ini mendorong mereka untuk bekerja dalam beragam proyek dan menjadi sukses di areanya masing-masing. Sebagai perusahaan teknologi, LINE memberikan berbagai manfaat bagi para pengembang, tetapi yang utama adalah partisipasi serta lingkungan yang menantang sehingga mereka harus memiliki inisiatif di lingkungan kerjanya.
Sementara itu, LINE Corporation memiliki aktivitas yang berada di bawah naungan Developer Relations yang tersebar di 5 (lima) wilayah utama, yakni Jepang, Korea, Taiwan, Thailand, dan Indonesia. Developer Relations memiliki fungsi sebagai penyedia komunikasi strategis yang membangun hubungan saling menguntungkan antara perusahaan dan tim pengembang. Selain itu, tim Developer Relations terdiri atas tiga bagian, yakni Technical Evangelism Team, Developer Success Team, dan Developer Assistant Team.
Ada 4 (empat) misi utama yang ingin dicapai oleh Developer Relations di LINE Corporation, yakni Individuality and Diversity, Close to Engineers, Support System for Engineers, dan Provide WOW for Engineers.
Di Indonesia, kesempatan menjadi seorang developer terbuka sangat lebar. Tidak hanya kesempatan untuk mengembangkan diri dan berkontribusi kepada perusahaan, para pengembang di LINE Indonesia juga bisa mendapatkan kesempatan untuk bertemu serta membagikan ide miliknya dengan para pengembang LINE dari negara lain. Salah satunya melalui acara LINE Developer Day yang diadakan rutin setiap tahun di Tokyo, Jepang.
LINE Developer Day 2019 mengundang tiga pengembang dari LINE Indonesia untuk ikut memberikan sesi mereka terkait pengembangan dan inovasi produk LINE.
Matthew Rendy Tanudjaja
Matthew Rendy Tanudjaja adalah Engineering Lead LINE Indonesia yang membawahi para pengembang di LINE Indonesia. Ia berkesempatan membagikan pengalamannya dalam sesi singkat di LINE Developer Day 2019 melalui presentasinya yang berjudul "Handling Race-condition in LINE Help Indonesia OA."
Melalui presentasinya ia menjelaskan bagaimana akun resmi LINE Help direncanakan menjadi saluran baru bagi pengguna untuk berkomunikasi dengan tim dari Customer Care. OA ini dirancang untuk menghubungkan pengguna dengan LIUS (LINE Interactive User Support), sebuah sistem pelayanan pelanggan terpusat yang dikembangkan secara internal oleh LINE.
Kendala yang diangkat dalam sesi ini adalah mengenai akses token LIUS yang dapat kedaluwarsa kapan saja. Solusi yang disampaikan adalah dengan membuat sistem access token store yang berada di antara OA dan LIUS. Solusi ini berhasil menggandakan tingkat keberhasilan pengiriman pertanyaan pelanggan dari 31,19% menjadi 62,66% pada bulan pertama implementasinya.
Lebih lanjut mengenai bahasan ini di LINE Developer Day 2019 bisa diakses secara gratis di sini.
Aldo Kelvianto Wachyudi
Aldo Kelvianto Wachyudi merupakan salah satu Software Engineer yang bekerja di LINE Indonesia. Dalam sesi miliknya, ia menyampaikan materi yang berjudul "How to Reduce Android App Launch Time by Scoping Your Dependencies Using Koin DI." Bahasannya mencakup tentang teknik scoping yang memanfaatkan Dependency Injection (DI). Dengan menggunakan teknik ini, jumlah dependency pada lingkup tertentu dapat dibatasi agar hanya menggunakan yang diperlukan saja.
Koin DI telah digunakan pada aplikasi Android LINE TODAY sejak para pengembang memigrasikan kode dari Java ke Kotlin. Koin adalah framework berbasis DI yang dirancang untuk proyek-proyek yang menggunakan bahasa pemrograman Kotlin. Melalui sesi singkat di LINE Developer Day 2019, Aldo berbagi tentang bagaimana cara memanfaatkan Koin untuk meningkatkan waktu peluncuran aplikasi di Android secara signifikan.
Lebih lanjut mengenai bahasan ini di LINE Developer Day 2019 bisa diakses secara gratis di sini.
Andi Firmanata
Andi Firmanata merupakan seorang Product Manager di LINE Indonesia yang membawahi proyek aplikasi LINE Today. Ia pun berkesempatan membagikan pengalamannya kepada pengunjung LINE Developer Day 2019 melalui presentasi tentang "How to Increase Daily Users Time Spent on App thru Feature Experimentation."
Melalui presentasinya tersebut, ia menjelaskan bahwa rata-rata lama waktu yang dihabiskan pengguna untuk menikmati konten di LINE Today hingga bulan Oktober 2019 lalu adalah selama 27 menit 13 detik. Sementara per November, pengunjung LINE Today menghabiskan waktu di layanan ini selama sekitar 30 menit.
Lebih jauh ia menerangkan, LINE Today menggunakan Artificial Intelligence Recommendation System (AIRS), untuk menyuguhkan rekomendasi berita sesuai dengan kriteria yang disukai oleh setiap pengguna. Rekomendasi yang disuguhkan sistem ini didasarkan pada kemiripan kategori berita yang sering dibaca pengguna dengan kriteria pengguna lain di sekitarnya.
Lebih lanjut mengenai bahasan ini di LINE Developer Day 2019 bisa diakses secara gratis di sini.
Seluruh materi presentasi yang dibawakan pada LINE Developer Day 2019 yang telah dilaksanakan bisa diakses secara gratis di sini: https://engineering.linecorp.com/ja/blog/line-developer-day-2019-report-1/