Salah satu nilai positif yang bisa didapatkan oleh LINERs di LINE Indonesia adalah kesempatan untuk bekerja dengan orang-orang yang berasal dari berbagai lintas generasi.
LINERs di LINE Indonesia berasal dari latar belakang yang berbeda. Mulai dari mereka yang berasal dari Generasi X, Millennial, hingga Gen-Z. Selain bisa bekerja sama, kesempatan ini juga memungkinkan LINERs untuk mendapatkan pengalaman yang berbeda setiap kali mereka berinteraksi.
Gaya komunikasi lintas generasi bisa menimbulkan berbagai hambatan jika tidak ada pengertian satu sama lain. Akan tetapi, jika pengertian antar generasi tercipta seperti yang terjadi di LINE Indonesia, ada banyak hal menarik dan bermanfaat yang dapat terjadi. Seperti apa?
Komunikasi terbuka
Komunikasi yang terbuka adalah salah satu nilai dari kehidupan kantor yang positif. Kemampuan komunikasi terbuka dari setiap LINERs memungkinkan terciptanya lingkungan bekerja yang solid dan penuh pengertian.

Dengan nilai ini, setiap tim di LINE bisa berdiskusi secara terbuka dan tanpa sekat dengan tetap mengikuti keputusan dari leader mereka. Setiap orang tentu bisa memiliki penilaian yang tidak tepat, karena itu komunikasi yang terbuka diperlukan guna mendapatkan setiap keputusan yang tepat.
Komunikasi interaktif
Tidak hanya terbuka, kesempatan bagi setiap LINERs untuk berkomunikasi dengan satu sama lain juga bisa menjadi lebih interaktif. Adanya perbedaan dari setiap generasi mendorong interaksi yang tinggi dengan berbagi pengalaman masing-masing yang berbeda.
Komunikasi yang interaktif dapat tercipta ketika setiap LINERs dari generasi yang berbeda saling mendapatkan informasi yang berasal dari generasi masing-masing. Informasi ini dapat menjadi panduan bagi setiap LINERs untuk mengambil keputusan di setiap pekerjaan miliknya sehingga tercipta hasil yang WOW = No.1.
Timbulnya pengertian antar LINERs
Komunikasi lintas generasi di LINE Indonesia tercipta karena adanya pengertian dari tiap-tiap LINERs. LINERs dari Generation X yang biasa disebut sebagai generasi perantara, dapat menjadi jembatan dari adanya perbedaan kontras antara Baby Boomers dan Generasi Millenial. Sedangkan Generasi Millenial, harus dapat memposisikan diri dan menumbuhkan bentuk penghormatan (respect) dengan dua generasi lainnya. Sementara gen z sebagai generasi yang lebih banyak diterpa oleh digitalisasi, dapat memberikan pengetahuan baru yang bermanfaat bagi generasi-generasi sebelumnya.
Karena LINERs juga bekerja sama dengan banyak pihak ketiga yang banyak berasal dari Baby Boomers hingga Gen-z, komunikasi lintas generasi yang baik di LINE Indonesia juga dapat membantu komunikasi yang tanpa hambatan dengan pihak ketiga.
Komunikasi non-verbal menjadi faktor pendukung yang penting
Adanya perbedaan generasi juga menimbulkan perbedaan pada komunikasi non-verbal setiap individu. Tetapi tidak di LINE Indonesia. Karena setiap LINERs pastinya sudah sering memiliki proyek yang sama, kemampuan untuk beradaptasi dari segi komunikasi non-verbal juga terjaga dengan baik.
Hal ini juga didukung oleh kegiatan-kegiatan di luar situasi formal yag sering dilakukan oleh LINERs, seperti CONNECT DAY atau Team Building. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat meningkatkan kemampuan LINER masing-masing untuk berinteraksi satu sama lain secara lebih baik.
Gaya komunikasi lintas generasi memang bisa menimbulkan berbagai macam hambatan. Jika sudah bisa mengatasinya dengan baik, komunikasi yang terjalin akan jauh lebih beragam dan menarik. Akan tercipta situasi yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga bermanfaat satu sama lain seperti di LINE Indonesia.
Untuk melihat bagaimana LINE Indonesia memiliki LINERs yang berasal dari lintas generasi, kami mengumpulkan LINERs dari Generasi-X dan Z untuk berinteraksi satu sama lain. Simak serunya video berikut.